DPRD Makassar Soroti Kebutuhan Rombel, Komisi D Bahas Langkah Cepat Bersama Pemkot

Komisi D DPRD Kota Makassar kembali mengambil langkah strategis dengan menggelar rapat bersama Wali Kota Makassar, Wakil Wali Kota, dan Kepala Dinas Pendidikan. (FOTO:IST)

Makassar, Lokanews.id – Komisi D DPRD Kota Makassar kembali mengambil langkah strategis dengan menggelar rapat bersama Wali Kota Makassar, Wakil Wali Kota, dan Kepala Dinas Pendidikan. Pertemuan yang berlangsung pada 24 Juli 2025 ini membahas peningkatan kebutuhan ruang belajar atau rombongan belajar (rombel) akibat lonjakan jumlah siswa baru di sejumlah sekolah negeri.

Ketua Komisi D, Ari Ashari Ilham menekankan bahwa ketersediaan ruang kelas harus menjadi prioritas utama agar layanan pendidikan di Makassar tidak terganggu. “Kami ingin memastikan tidak ada anak yang terpaksa belajar di luar ruang kelas hanya karena ruangannya tidak cukup. Ini masalah serius yang perlu ditangani bersama,” tegasnya.

Wali Kota Makassar menyambut baik inisiatif DPRD dalam mengangkat isu ini. Ia menyampaikan bahwa Pemerintah Kota akan mendukung penuh langkah-langkah percepatan yang dirancang. “Kami siap berkolaborasi dengan DPRD dan seluruh jajaran teknis agar persoalan ini segera mendapat solusi,” kata Wali Kota.

Kepala Dinas Pendidikan dalam forum tersebut menjelaskan bahwa peningkatan jumlah siswa setiap tahun memang menimbulkan tantangan baru, terutama di kawasan padat penduduk. Ia menambahkan, “Kami sedang menyusun strategi jangka pendek dan jangka panjang, termasuk penggunaan sementara fasilitas umum sebagai ruang belajar tambahan.”

Pertemuan ini menghasilkan sejumlah rencana tindak lanjut, di antaranya pemetaan kebutuhan rombel per kecamatan, percepatan penyusunan anggaran, serta penjajakan kemitraan dengan pihak swasta untuk mendukung infrastruktur pendidikan. Komisi D juga memastikan akan terus memantau pelaksanaan kebijakan ini hingga tahap implementasi.

Sinergi antara legislatif dan eksekutif ini diharapkan mampu menjawab tantangan pendidikan yang semakin kompleks. “Kami tidak ingin ada anak-anak di Makassar yang tertinggal karena ruang belajar tak mencukupi. Pendidikan adalah fondasi masa depan mereka,” ujar Ketua Komisi D menutup pertemuan.

Comment