Anggota DPRD Kota Makassar dari Fraksi PDI Perjuangan, Andi Suhada Sappaile, turut hadir dalam kegiatan Kunjungan Kerja Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Andi Ridwan Wittiri, SH (ARW), di Jalan Ranggong, Kecamatan Ujung Pandang pada Kamis (12/6). Kegiatan ini menjadi momen silaturahmi antara wakil rakyat dengan konstituen, serta wadah menyerap aspirasi masyarakat secara langsung.
Antusiasme masyarakat tampak jelas sejak awal kegiatan dimulai. Tak hanya warga sekitar, acara ini juga dihadiri oleh pemerintah daerah serta Legislator DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, dr. Fadli Ananda, Sp.Og. Kehadiran para tokoh ini memperlihatkan sinergi antara tingkat pusat, provinsi, dan kota dalam menjawab kebutuhan masyarakat.
Dalam sesi dialog terbuka, sejumlah warga mengangkat isu seputar pendidikan, khususnya terkait biaya sekolah dan pengadaan pakaian seragam. Permasalahan ini menjadi perhatian serius masyarakat, mengingat beban ekonomi yang masih dirasakan pasca pandemi. Warga berharap wakil rakyat dapat memperjuangkan pendidikan yang benar-benar gratis tanpa biaya tersembunyi.
Menanggapi hal tersebut, Andi Suhada Sappaile menegaskan komitmennya untuk terus mendorong kebijakan pendidikan gratis secara nyata. “Pakaian sekolah dan biaya pendidikan harus benar-benar menjadi tanggung jawab pemerintah. Kami akan perjuangkan agar anak-anak kita bisa sekolah tanpa beban biaya lagi,” ujarnya di hadapan warga yang hadir.
Sementara itu, Andi Ridwan Wittiri menambahkan bahwa PDI Perjuangan akan terus berada di garis depan dalam membela kepentingan rakyat kecil. Ia juga mengapresiasi kehadiran dan semangat masyarakat dalam menyuarakan aspirasinya. “Inilah esensi dari demokrasi yang sehat rakyat menyampaikan, wakilnya mendengarkan dan bertindak,” kata ARW.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi foto bersama dan penyerahan bantuan simbolis kepada warga. Kolaborasi antara Andi Suhada Sappaile, Andi Ridwan Wittiri, dan dr. Fadli Ananda menunjukkan soliditas kader PDIP dalam mengawal aspirasi rakyat, khususnya di bidang pendidikan, yang menjadi fondasi utama pembangunan bangsa.
Comment