Makassar, Lokanews.id – Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Makassar bergerak cepat memberikan bantuan kemanusiaan kepada Saripa (38), seorang pengemudi ojek online (ojol) yang menjadi korban dalam insiden perang kelompok di Jalan Tinumbu, Lorong 148, Kecamatan Tallo, Selasa (23/9/2025). Motor Saripa hangus dibakar massa saat kericuhan pecah di sekitar lorong tempat tinggalnya.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Makassar, Kasrudi, menegaskan bahwa langkah ini adalah wujud kepedulian dan rasa simpati terhadap korban. Menurutnya, konflik antar kelompok pemuda tidak hanya merugikan para pelaku, tetapi juga masyarakat yang sama sekali tidak terlibat.
Kasrudi menekankan pentingnya menghentikan tradisi perang kelompok yang kerap mencederai rasa aman warga. Ia juga mengimbau aparat TNI-Polri untuk memberi perhatian khusus dalam menjaga stabilitas keamanan di Kota Makassar, khususnya di kawasan Tallo yang sering menjadi lokasi bentrokan.
“Kami ingin mengedukasi masyarakat agar perang kelompok ini tidak terulang lagi. Karena bagaimana pun, warga sipil yang selalu jadi korban. Makassar harus damai, hentikan perkelahian. Aparat dan pemerintah kota harus memberi perhatian serius,” tegas Kasrudi.
Anggota DPRD Kota Makassar dari Fraksi Gerindra, A. Pahlvei, yang turut hadir dalam penyaluran bantuan, menyatakan keprihatinannya atas rentetan kerusuhan yang terjadi. Ia menilai perlu adanya penguatan sistem keamanan lingkungan dan edukasi berkelanjutan kepada masyarakat agar potensi bentrokan dapat diminimalisir.
Kerusuhan di Tallo sendiri diketahui pecah pada Selasa malam (23/9/2025), sekitar pukul 19.40 WITA. Bentrokan melibatkan kelompok pemuda dari beberapa wilayah, meluas hingga ke Jalan Kandea, Jalan 148, Jalan Lembo, dan Jalan Layang. Peristiwa ini bahkan berlangsung selama beberapa hari dan membuat warga setempat resah.
Saripa, korban yang motornya dibakar, tidak kuasa menahan tangis saat menceritakan kejadian tersebut. Menurutnya, situasi sempat terkendali setelah aparat kepolisian melakukan pengamanan dan mediasi. Namun, jelang tengah malam, kelompok penyerang kembali datang ketika lorong sudah dalam keadaan sepi.
“Pas polisi pergi, tiba-tiba datang lagi penyerangan. Tidak ada lawannya, mereka masuk menyerang. Banyak yang datang, motorku ikut dibakar. Sampai sekarang videonya masih kusimpan,” ujar Saripa dengan nada sedih. Ia berharap pemerintah dan aparat benar-benar serius menjaga keamanan agar peristiwa serupa tidak terulang lagi.
Comment