Cegah Stunting, Ashabul Kahfi Dorong Gizi Seimbang demi Wujudkan Indonesia Emas 2045

Anggota DPR RI Komisi IX, Dr. H. Ashabul Kahfi, M.Ag. bersama BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan dan Dinas OPDKB Kota Makassar, ia menggelar Sosialisasi Teknis Program Bangga Kencana pada Minggu, 18 Mei 2025, bertempat di Vaan In Sky, Makassar. (FOTO:AB)

Makassar, Lokanews.id – Tingginya angka stunting di Indonesia menjadi perhatian serius bagi berbagai pihak, termasuk Anggota DPR RI Komisi IX, Dr. H. Ashabul Kahfi, M.Ag. bersama Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) Provinsi Sulawesi Selatan dan Dinas OPDKB Kota Makassar, ia menggelar Sosialisasi Teknis Program Bangga Kencana pada Minggu, 18 Mei 2025, bertempat di Vaan In Sky, Makassar. Kegiatan ini mengusung tema Keluarga Berkualitas untuk Indonesia Emas” dan bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya konsumsi makanan bergizi secara gratis dan merata.

Dalam sosialisasi ini, Ashabul Kahfi menegaskan bahwa mimpi mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045 bukanlah sekadar angan-angan belaka. “Indonesia saat ini berada pada fase bonus demografi, di mana jumlah penduduk usia produktif sangat tinggi. Jika tidak ditopang oleh generasi yang sehat dan bergizi baik, potensi besar ini justru bisa menjadi beban,” ujar Ashabul Kahfi di hadapan peserta kegiatan.

Salah satu alasan utama mengapa stunting menjadi fokus perhatian adalah karena dampaknya yang jangka panjang terhadap kualitas sumber daya manusia. Anak-anak yang mengalami stunting berisiko memiliki kecerdasan di bawah rata-rata, produktivitas rendah, hingga meningkatkan beban negara di masa depan. Oleh karena itu, program sosialisasi ini menjadi upaya nyata dalam memberikan edukasi sekaligus solusi.

Kegiatan ini turut menghadirkan narasumber berkompeten seperti Shodiqin, S.H., M.M. dari BKKBN Provinsi Sulsel dan Muhammad Ramli dari Dinas OPDKB Kota Makassar. Mereka menyampaikan pentingnya kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan pemerintah dalam menjamin asupan gizi anak-anak. Edukasi menyeluruh kepada masyarakat, menurut mereka, menjadi langkah awal dalam menekan prevalensi stunting di daerah.

Sosialisasi ini pun dirancang secara interaktif, di mana para peserta tidak hanya mendapatkan materi, tetapi juga berdiskusi langsung dan menerima contoh menu makanan sehat bergizi. Dengan pendekatan partisipatif ini, program diharapkan tidak hanya berhenti pada seremonial, tetapi menjadi gerakan nyata di lingkungan masyarakat masing-masing.

Dengan komitmen bersama dan sinergi lintas sektor, Ashabul Kahfi optimistis bahwa mimpi Indonesia Emas 2045 dapat diraih. “Kuncinya adalah keluarga yang sehat, kuat, dan sadar akan pentingnya gizi. Dari situlah masa depan bangsa dimulai,” pungkasnya. Maka dari itu, upaya mencegah stunting harus dimulai hari ini, dimulai dari rumah, dan dimulai dengan makanan bergizi.

Comment