China Tanggapi Ancaman Trump Soal Tarif Tambahan 50%

Mao Ning Juru Bicara Kemenlu China saat konferensi pers. (FOTO : Istimewa)

Lokanews.id – China memberikan respons terhadap ancaman mantan Presiden AS, Donald Trump, yang mengancam akan memberlakukan tarif tambahan sebesar 50% jika China tidak segera mencabut tarif balasan yang telah dikenakan pada barang-barang asal Amerika. China menegaskan bahwa langkah tersebut tidak hanya merugikan perdagangan antara kedua negara, tetapi juga berdampak negatif pada ekonomi global secara keseluruhan.

Ancaman tarif tambahan ini berakar dari ketegangan perdagangan yang terjadi antara Amerika Serikat dan China. Sejak beberapa tahun lalu, kedua negara telah terlibat dalam perang dagang yang membuat pasar global menjadi lebih volatile. Trump, yang berencana kembali maju sebagai kandidat presiden, menyuarakan kembali kebijakan ekonomi keras terhadap China.

Pernyataan Trump menyoroti ketidakpuasan terhadap kebijakan tarif yang diterapkan oleh pemerintah China. China sendiri sebelumnya telah memberikan reaksi dengan memberlakukan tarif balasan terhadap barang-barang Amerika, sebagai respons atas kebijakan serupa dari AS. Meskipun ada saling tuduh, kedua belah pihak terus mempertahankan posisi masing-masing dalam sengketa perdagangan ini.

China, melalui Kementerian Perdagangan, menekankan bahwa mereka tidak ingin terlibat lebih jauh dalam eskalasi perang dagang dengan Amerika Serikat. Mereka juga menegaskan bahwa hubungan dagang yang stabil lebih menguntungkan bagi kedua negara dan ekonomi dunia. Beijing berharap untuk mencapai kesepakatan yang lebih adil tanpa perlu melibatkan langkah-langkah yang merugikan.

Mantan Presiden AS ini mengungkapkan bahwa ia siap untuk mengatasi masalah tarif dengan China jika terpilih kembali. Namun, kebijakan semacam itu kembali menjadi perdebatan, dengan beberapa pihak memperingatkan dampaknya yang bisa memperburuk hubungan antara kedua negara dan menambah ketegangan global yang sudah cukup tinggi.

Dengan ketegangan yang semakin meningkat, pengamat internasional mengingatkan agar kedua negara mencari solusi diplomatik guna mencegah perang dagang yang lebih merusak. Ketidakpastian ekonomi yang dihasilkan oleh ancaman tarif ini diperkirakan akan mempengaruhi pasar global dalam waktu dekat, menambah tantangan bagi ekonomi dunia yang tengah berusaha pulih dari krisis akibat pandemi.

Comment